MASJID RAMLIE MUSOFA

Alhamdulillah… pada libur akhir tahun 2016, salah satu keinginan kami adalah mengunjungi masjid yang menarik dari segi arsitekturnya. Karena kebetulan lagi berada di Jakarta, maka pilihannya jatuh untuk mengujungi Masjid Ramlie Musofa. 

Sangat mudah untuk menemukan lokasi Masjid Ramlie Musofa, yaitu terletak di tepi danau sunter, tepatnya di jalan Danau Sunter Selatan Blok I 10 No 12C Tanjung Priuk Jakarta Utara. Dari jauh sudah kelihatan lantaran memiliki bangunan yang cukup tinggi dibandingkan dengan bangunan sekitarnya dengan desain arsitektur sangat menawan, mirip sekali dengan bangunan Taj Mahal di India.

Masjid Ramlie Musofa, dengan desain arsitektur sangat menawan,
mirip sekali dengan bangunan Taj Mahal 

Sejarah

Masjid Ramlie Musofa dibangun oleh seorang mualaf keturunan yang bernama Haji Ramli Rasidin. Tidak banyak yang saya dapatkan dari petugas yang ada di lokasi masjid tentang sosok Bpk. Haji Ramli Rasidin. Menurut petugas, Bpk H. Rami tidak pingin diekspos karena takut riya. Begitu pesan beliau kepada petugas keamanan di Masjid tersebut. 

Masya Allah… tidak sedikit di antara kita yang teperdaya oleh penyakit riya. Kini tidak mudah untuk menemukan orang yang benar-benar ikhlas beribadah karena Allah tanpa adanya pamrih dari manusia atau tujuan lainnya, baik dalam masalah ibadah, muamalah, ataupun perjuangan. Bpk. Haji Ramli Rasidin salah satu dari yang langka tersebut… Insya Allah….

Pembangunan masjid ini merupakan wujud mimpi Haji Ramli dari muda yaitu sejak awal tahun 1970-an. Pembangunan masjid ini memakan waktu sekitar 5 tahun dari 2011 dan baru diresmikan menjelang bulan suci ramadhan, tepatnya pada tanggal 15 Mei 2016 oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Bpk. Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA.

Nama Masjid Ramlie Musofa sendiri merupakan singkatan dari nama keluarga yang membangun masjid yaitu :

Ram = Ramli Rasidin
Lie = Lie Njoek Kim
Mu = Muhammad Rasidin
So = Sofian Rasidin
Fa = Fabianto Rasidin

Haji Ramli berharap masjid ini tahan beratus tahun. Tapi, bukan bangunannya saja, orang-orang yang beribadah di sini juga tahan beratus tahun.

Arsitektur

Masjid Ramlie Musofa dirancang oleh arsitek Jalius Danu. Secara umum masjid ini mengadop bentuk masjid Taj Mahal di India. Masjid Ramlie Musofa terletak di atas areal seluas 2.000 m2 merupakan bangunan 4 lantai dengan ketinggian sekitar 35 meter berdiri megah di antara rumah-rumah mewah di sekitarnya. 


Bangunan berbentuk segi delapan, pishtaq, balkon di keempat sisinya, dekorasi dinding berpola Islamic geometric, serta finishing dinding serbawarna putih sebagimana Taj Mahal di India. 


Lantai pertama merupakan lantai basement yang tembus dengan tempat wudhu, dan lantai kedua merupakan tempat sholat utama. Selanjutnya pengunjung bisa naik satu lantai lagi ke lantai tiga yang merupakan balkon yang bisa juga dipakai untuk tempat sholat. Sedangkan lantai ke empat atau yang paling atas tempat berdirinya kubah-kubah yang indah dengan ornamen kubah beserta bentuk pilar-pilarnya. Dari lantai empat ini juga bisa dilihat danau sunter dan lingkungan sekitarnya. Bangunan ini juga dilengkapi dengan 2 unit lift untuk naik turun jamaah dari lantai basement hingga ke balkon di lantai empat. Pada kubah utama dihiasi ornamen berwarna emas dan terdapat lafadz Allah pada puncaknya menambah keindahan masjid ini.

Lantai satu digunakan untuk sholat dan kantor

Lantai satu bisa masuk dari tempat wudhu

Lantai dua tempat sholat utama

Lantai dua tempat sholat

Lantai empat tempat kubah-kubah yang indah 
dengan ornamen yang indan dan detail

Pada kedua sisi tangga utama menuju lantai dua dihiasi dengan tulisan surat Al-Fatihah dituliskan dengan tinta warna emas pada dinding batu granit hitam yang menggunakan tiga bahasa yaitu Arab, Mandarin dan Indonesia. Begitu juga pada dinding pagar sebelah dalam dihiasi dengan tulisan surat Al-Qari’ah.

Kedua sisi tangga utama menuju lantai dua
dihiasi dengan tulisan surat Al-Fatihah

Dinding pagar sebelah dalam dihiasi dengan
ayat Al-Quran surat Al-Qari’ah

Di bawah tangga terdapat tempat wudhu yang nyaman dengan desain mirip di masjidil Haram yaitu disediakan tempat dudukan. Yang membedakan adalah disini terdapat petunjuk bergambar tata cara berwudlu lengkap beserta doa-nya dengan tulisan berbahasa Indonesia, Arab dan Mandarin. Masjid ini juga ramah terhadap penyandang disabilitas dengan disediakannya fasilitas wudhu dan toilet khusus. Dari tempat wudhu terdapat pintu ke lantai satu dan tangga menuju lantai dua. Di samping itu juga terdapat dua unit lift. 

Toilet dan tempat wudhu yang bersih

Tempat wudhu yang dilengkapai dengan
 petunjuk bergambar tata cara berwudlu lengkap beserta doa-nya

Toilet, tempat wudhu dan fasilitas masjid yang
ramah terhadap penyandang disabilitas

Terlihat dibelakang dua unit lift untuk orang tua
dan penyandang disabilitas

Jajaran lampu pijar semakin membuat bangunan ini memperlihatkan kecantikannya ditambah lagi kubah yang bertuliskan Allah dengan tulisan Arab saat memasuki ruang salat. Memasuki pintu masjid yang berada di lantai dua, jamaah kembali melihat nama Masjid Ramlie Musofa dengan plat kuning dan di bawahnya terdapat aksara Cina.

Di samping kanan depan pintu lantai dua terdapat bedug yang dipukul setiap sebelum adzan. Muazin melakukan azan di luar dekat bedug tanpa menggunakan pengeras suara. Setelah itu dilakukan azan kedua di dalam masjid dengan pengeras suara untuk di dalam masjid saja. Hal ini ditujukan untuk menghormati sebagian penduduk sekitar yang non muslim.

Bedug di lantai 2 bagian depan

Tempat bedug yang ditutupi dengan bangunan
dengan empat tiang dan bercat putih 


Muazin melakukan azan di luar dekat bedug
tanpa menggunakan pengeras suara

Kalau diperhatikan dengan teliti, bangunan masjid ini dibangun dengan begitu detail yang terlihat pada bentuk pilar, kubah masjid, hiasan kaligrafi, lampu masjid, pagar masjid, ornamen relief dengan motif bernuansa Islami dengan ciri khas bintang segi delapan serta berbagai material pilihan seperti marmer yang didatangkan langsung dari Italia dan Turki.

Pada bagian mihrab terdapat mimbar tempat membaca kutbah jumat dan sebuah jam besar antik. Bagian atasnya dibatasi dengan kaca patri dengan kaligrafi surat Al-Fatihah yang menggunakan tiga bahasa yaitu Arab, Mandarin dan Indonesia. 

Kubah utama berada di tengah-tengah bangunan yang ditopang oleh delapan tiang besar dan tinggi bercat putih. Tiang tersebut membentuk tekstur garis-garis lurus yang rampih sampai kepuncak kubah. Pada bagian bawah yang menyentuh lantai dan bagian atas yang menopang kubah dilapisi dengan mar-mar pilihan. 

Pada bagian lingkaran kubah sebelah dalam terdapat kaligrafi Al quran surat Al-A’la yang berarti yang paling tinggi. Ayat pertama dari surat Al-A’la berbunyi “Sabbihisma robbikal-a’laa” yang artinya sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi.

Bagian lingkaran kubah sebelah dalam terdapat kaligrafi
Al quran surat Al-A’la

Sirkulasi udara dibuat sangat baik. Walaupun tidak menggunakan pendingin udara, berada di dalam masjid terasa sangat sejuk. Begitu juga dengan pencahayaan, dengan bentuk bangunan yang tinggi serta dengan banyaknya bukaan serta cat yang berwarna putih bersih tidak dibutuhkan lampu penerangan kalau siang hari. Bukaan-bukaan dibuat sedemikian rupa berbentuk lengkung-lengkung yang bercirikan timur tengah. Semua dibuat sangat detail dan rapi. Dan pastinya membutuhkan keahlian yang sangat tinggi, waktu yang panjang dan biaya yang sangat besar…..

Di sekeliling masjid ditanam bambu kuning. Ini mencerminkan bahwa orang yang membangun masjid ini merupakan warga keturungan cina yang juga disebut dengan negara bambu kuning.


Jendela-jendela yang besar menyebabkan sirkulasi udara dan cahaya


Masya Allah… masjid yang begitu anggunnya telah dibangun oleh seorang mualaf. Dan bagi kita diharapkan dapat menjadi contoh, sekecil apapun yang dapat kita berikan. Membangun masjid, memakmurkan dan menyediakan untuk orang-orang shalat termasuk amal yang utama. Allah akan memberikan kepadanya pahala nan agung. Ia termasuk shadaqah jariyah yang pahalanya berlanjut hingga seseorang telah meninggal dunia.

Terakhir marilah kita berdoa, agar Haji Ramli Rasidin berserta keluarga dibangunkan bangunan serupa di Surga sebagaimana hadis nabi beriukut:

Barangsiapa yang membangun masjid, maka Allah akan bangunkan baginya semisalnya di surga.” (HR. Bukhari, 450 dan Muslim, 533 dari Hadits Utsman radhiallahu’anhu)



Komentar

  1. Masya Allah, Beruntung orang yang menjadikan tujuan hidupnya keridhoan Allah, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain, jazahullohu khoir

    BalasHapus
  2. Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar
    astaghfirullah hal adzim

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum
    Saya mau tanya kalo di masjid ramli musofa ini bisa untuk acara akad nikah ga ya? Thanks

    BalasHapus
  4. Sepertinya kalau untuk akad nikah sepertinya bisa, tapi untuk resepsi mungkin ngak bisa, karena yang bisa dipakai lantai dasar dan kecil. Parkir dalam jumlah yang banyak juga tidak ada... thanks

    BalasHapus
  5. Kalo buat biaya akad nikah disana kira2 brapa yah? Trima kasih sebekumnya

    BalasHapus
  6. Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, semoga Bpk Ramli Rasidin dimuliakan para malaikat dan diampuni segala dosa dan diterima segala amal ibadah....dan Insya Allah masjid Ramlie Musofa selalu mengalirkan amal tak terhitung byk buat beliau dan keluarganya...Aamiin Yaa Mujibas Saailiin

    BalasHapus

Posting Komentar