MASJID AL JABBAR BANDUNG

Masyarakat akan segera dibuat takjub dan bangga dengan sebuah bangunan monumental yaitu sebuah masjid raya yang sangat besar dan megah. Ya inilah yang bayangkan ketika berkunjung pada proyek pembangunan Masjid Raya Al Jabbar, masjid terapung dengan lahan yang sangat luas. Pembangunan masjid ini sendiri dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat. Karena itulah saya beberapa kali datang mengunjungi proyek ini.




Mengunjungi masjid yang sedang di Bangun, September 2018

Ilustrasi Masjid Al Jabbar


Letak

Masjid Al Jabbar terletak di Kota Bandung, tepatnya di Desa Cimencrang Gede Bage. Masjid ini berdiri di atas kolam retensi Gedebage. Kolam retensi berfungsi sebagai pengendali banjir dan sekaligus untuk menyimpan cadangan air bersih. Karena berada di atas kolaa retensi ini maka masjid ini juga dinamakan dengan masjid terapung Bandung.

Sejarah

Pembangunan Masjid Provinsi Jawa Barat digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Haryawan dan diberi nama Masjid Al-Jabbar. Nama Al Jabbar dipilih karena merupakan satu diantara 99 Asmaul Husna yang berarti Maha Gagah.

Pembangunan masjid Al Jabbar merupakan wujud dari Visi pembangunan Jawa Barat yaitu “dengan iman dan takwa, Provinsi Jawa Barat termaju di Indonesia”. Pernyataa visi tersebut memiliki makna bahwa iman dan takwa sebagai landasan dalam melaksanakan aktivitas pembangunan daerah. Sebagai bentuk relevasi terhadap visi tersebut Pemerintah Provisi Jawa Barat membangun sebuah icon baru yang akan menjadi pertanda bahwa masyarakat Jawa Barat merupakan masyarakat yang agamis dan relijius berupa Masjid Al Jabbar.

Dimulainya pembangunan Masjid Al Jabbar ditandai dengan peletakan batu pertama atau Ground Breaking oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan pada hari Jumat tanggal 29 Desember 2017. Peletakan batu pertama ini dimulai dengan sholat jumat bersama dilahan tempat akan dibangun masjid Al Jabbar. Gubernur bertindak sebagai imam dan khotib sholat jumat tersebut. Selesai sholat jumat barulah dilaksanakan peletakan batu pertama. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur, Setda, Kadis Bina Marga dan Penataan Ruang serta tamu undangan lainnya dan masyarakat sekitarnya.

Pembebasan lahan untuk pembagunan masjid sudah dimulai dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017. Saat ini masih terdapat tanah yang sedang dibebaskan namun lokasinya tidak pada tapak bangunan masjid.

Pembangunan masjid ini sendiri dilakukan dalam dua tahap yaitu tahun 2018 dan dilanjutkan tahap kedua tahun 2019. Tahap pertama akan diselesaikan pembangunan fisik sekitar 50 sampai dengan 60 persen. Pada tahap pertama ini akan dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung). Saat tulisan ini dibuat, sedang dilaksanakan pekerjaan struktur pemacangan.




Arsitektur

Masjid Al Jabbar merupakan salah satu masjid terbesar di Indonesia. Luas ruang area dalam masjid yaitu 21.799,20 m2 yang terdiri dari lantai dasar termasuk ma’rodh 1  1.238,20 m2 dan lantai mezanine seluas 2.232,00 m2.

Denah masjid Al Jabbar terdiri dari bangunan masjid, plaza masjid dan plaza entrance, kolam reflektif, kolam retensi, parkir mobil dan motor, parkir bus, wet land, plaza pandang, play ground, dan drop off.

Luas ruang area luar masjid yaitu 17,429,60 m2 yang terdiri dari selasar penghubung atau koridor seluas 4.238,60 m2, selasar terbuka di depan masjid seluas 2539,00 m2, reflective pond seluas 5.489,00 m2 dan plaza masjid seluas 5163.00 m2.

Area lantai dasar diperuntukan untuk area pameran tetap (ma’rodh) Nabi Muhammad SAW. Dengan akses langsung dari koridor plaza sehingga pengunjung non-muslim pun bisa masuk ke area tersebut

Area lantai 1 diperuntukan untuk jamaah laki-laki (ikhwan). Dengan akses langsung dari plaza dan foyer juga bisa menggunakan lift (elevator) dan escalator langsung dari lantai dasar dan area wudhu.

Area lantai mezzanine ini diperuntukan untuk jamaah wanita (akhwat). Dengan akses menggunakan lift (elevator) dan escalator langsung dari lantai dasar, area wudhu dan lantai 1.


Berdiri di atas kolam yang memiliki fungsi sebagai kolam penampungan air dan kolam retensi

Tampak dari bangunan masjid raya ini di dominasi oleh panel kaca berwarna warni dengan motif islami yang tersusun saling tindih yang menyerupai sisik ikan bila di pandang dari kejauhan, dan kanopi dengan bahan metal dengan ornamen tusuk sate pada penangkal petir di puncaknya. massa bangunan masjid juga dilengkapi oleh empat minaret yang merupakan simbol peradaban islam dengan ketinggian 99 meter yang terkesan tembus dari air.

Panel kaca berwarna warni dengan motif islami yang di susun saling tindih yang menyerupai sisik ikan

Empat minaret yang merupakan simbol peradaban islam dengan ketinggian 99 meter yang terkesan tembus dari air

Gerbang entrance menuju masjid yang dicapai melalui jembatan



Untuk memasuki area dalam masjid, terdapat dua gerbang entrance menuju masjid yang dicapai melalui jembatan dengan air mancur pada kolam reflektif dengan jumlah pancuran air sebanyak sembilan puluh sembilan yang melambangkan asmaul husna.

Dua gerbang entrance menuju masjid yang dicapai melalui jembatan dengan air mancur pada kolam reflektif dengan jumlah pancuran air sebanyak sembilan puluh sembilan yang melambangkan asmaul husna.

Plaza masjid dapat digunakan sebagai tempat sholat out dor



Pemandangan dari arah kolam akan mendapatkan efek bayangan (reflective) bangunan masjid yang bagus 


Mihrab Yang Menggambarkan Hubungan Vertikal Manusia
Dengan Sang Pencipta Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala


Mihrab Yang Menggambarkan Hubungan Vertikal Manusia 
Dengan Sang Pencipta Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala

Plaza Masjid

Plaza entrance


Sebagai tempat aktifitas ibadah dan rekreasi yang beruansa Islami


Kunjungan Pembangunan Masjid

Bersama Pak Barmasyah, Pejabat Pelaksana Kegiatan

Bersama Pak Barmasyah, Pejabat Pelaksana Kegiatan

Perakitan sebelum dipasang

Kondisi Pembangunan November 2018

Kondisi Pembangunan November 2018

Kondisi Pembangunan November 2018

Kondisi Pembangunan November 2018

Kondisi Pembangunan November 2018



Kondisi Pembangunan November 2018


Dari desain yang ada, juga disediakan beberapa fasilitas lingkungan di dalam site yang menunjang aktifitas ibadah dan rekreasi yang beruansa islami, seperti kolam yang memiliki fungsi sebagai kolam penampungan air dan kolam retensi, parkir mobil dengan kapasitas parkir sebanyak 630 kendaraan, parkir motor dengan kapasitas 246 kendaraan, parkir bis kapasitas 10 kendaraan, dan parkir sepeda dengan kapasitas 99 unit, yang tersebar ditiap sudut area site.

Pada sisi utara site terdapat wetland yang digunakan sebagai taman air, dan berfungsi juga sebagai penjernihan air secara alami yang masuk dari Sungai Cinambo.

Plaza masjid dapat digunakan sebagai tempat sholat out dor dengan kapasitas 16363 jamaah dan juga dapat digunakan untuk kegiatan manasik haji.

Pada sisi barat terdapat plaza pandang yang digunakan sebagai pusat titik kumpul untuk kegiatan berrekreasi, plaza ini juga salah satu tempat untuk mendapatkan pemandangan lingkungan kawasan yang sangat baik bila memandang dari plaza ke arah masjid.

Pemandangan dari arah barat ini akan mendapatkan efek bayangan (reflective) bangunan masjid yang bagus dan indah pada saat matahari terbit (sunrise)




Komentar

Posting Komentar