MASJID BESAR CIPAGANTI BANDUNG

Letak

Lokasi Masjid Besar Cipaganti berada di Jalan Cipaganti No 85 Kota Bandung.

Sejarah

Pembangunan Masjid Cipaganti dapat dilihat pada prasasti yang terpasang di tembok masjid Besar Cipaganti. Dalam prasasti disampaikan Masjid Besar Cipaganti Bandung ini dibangun pada 11 Syawal 1351 H atau 7 Januari 1933 dan diresmikan pada tanggal 11 Syawal 1352H atau 27 Januari 1934.

Peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan oleh Bupati Bandung Raden Temenggung Hassan Soemadipradja bersama-sama dengan Patih Bandung Raden Rc. Wirijadinata dan Penghulu Bandung Reden Hadji.  

Daerah Cipaganti pada zaman dahulu merupakan tempat permukiman orang-orang Eropa. Mesjid Besar Cipaganti merupakan tempat ibadah umat Islam yang pertama dibangun di lingkungan permukiman Eropa tempo dulu.

Prasasti Masjid Cipaganti


Prasasti Pembangunan Masjid

Masjid Cipaganti Zama doeloe



Arsitektur

Masjid Besar Cipaganti dirancang oleh arsitek berkebangsaan Belanda yaitu Pr. C. P. Wolf Schoemaker. Dalam rancangan masjid tersebut terrdapat perpaduan arsitektur tradisional Jawa, Eropa dan Arab. Masjid lama Cipaganti lantainya ditinggikan sekitar 10 cm dari lantai pada areal masjid perluasan di kiri kanannya. 




Dalam arsitektur tradisional Jawa nampak terlihat dari bentuk atap tajug tumpang dua limassan, dengan atap-atap tambahan di setiap sisi serta penggunaan kontsruksi empat kolom di tengah-tengah masjid. 

Penggunan kostruksi empat kolom ini tetap dipertahankan bentuk aslinya dan bisa terlihat di tengah-tengah masjid terlihat dari bentuk atapnya dari luar.






Dalam arsitektur Eropa nampak terlihat penggunaan kuda-kuda segitiga penyangga atap dan secara khusus penataan masa bangunan pada lahan.





Dalam arsitektur Arab nampak terlihat adanya lengkung-lengkung gaya khas arab serta elemen dekorasi berupa kaligrafi. Kaligrafi terdapat pada empat kolom, relung tapal kuda, mihrab, dan dinding penghalang pada tempat masuk utama.



Satu lagi yang menarik dari unsur masjid Cipaganti yaitu lampu yang menggantung pada langit-langit di tengah-tengah ruang utama tempat sholat. Lampu antik tersebut terbuat dari logam berwarna kuning dan sudah ada sejak zaman Belanda. Lampu tersebut masih terpelihara dengan baik.


Masjid Besar Cipaganti sudah beberapa kali mengalami perbaikan. Pada tahun 1987 - 1982 dilakukan perluasan ke sebelah kiiri dan kanan bangunan yang ada dengan masing-masing ukurannya 15 x 20 m.
Pada Tahun 1993 - 2001 dilakukan penggantian sirap, pemasangan keramik lantai dan halaman. 
Tahun 2001 - 2004 dibangun kantor DKM, ruangan serbaguna, raungan TKA-TPA dan ruangan koperasi.
Tahun 2004 - 2007 penggantian kusen yang sudah mulai lapuk dan pemasangan kaligrafi asmaul husna di sekeliling masjid.
Tahun 2007 - 2010 dilakukan pemasangan granit tiang serambi, penambahan WC, penggantian kusen dalam, dan pemasangan kaligrafi.
Tahun 2010 - 2011 dilakukan penambahan tempat wudhu dan toilet.
Tahun 2011 - 2014 dilakukan penambahan tempat wudhu, penggantia plafon dan lain-lain


Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar
astaghfirullah hal adzim
Maha suci bagi Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah maha besar.
Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung

 2016

Lihat :

Komentar