Masjid Hüseyin Aga, Istambul

Salah satu tempat yang dikunjungi ketika ke Istambul yaitu Jalan Istiklal Caddesi. Jalan ini selalu dipadati oleh pejalan kaki yang melintas, wisatawan dan warga yang mengunjungi pertokoan yang ada di sana. Salah satu yang menarik bagi saya di Jalan Istiklal ini trem listriknya yang seringkali melintas di tengah jalan dan terdapat satu masjid kecil yang bersejarah. Masjid tersebut yaitu Masjid Hüseyin Aga.

Masjid Hüseyin Aga berada di jalan Istiklal

Mendengar Istiklal saya langsung teringat dengan nama masjid terbesar di Indonesia. Akan tetapi di Istambul Istiklal merupakan nama sebuah jalan yang dikhususkan untuk pejalan kaki. Pada tengah-tengah jalan ini terdapat jalur trem listrik dengan tidak ada pemisah dengan jalan. Jalan Istiklal ini berujung di Taksim Square. Sepanjang jalan ini terdapat jejeran pertokoan, restoran, galeri dan konsulat di kanan-kiri jalan. Taksim square mengapit jalanan di sisi utara dan Galata Tower di sisi selatannya. Masjid Hüseyin Aga berada di tengah-tengah jalan Istiklal. Masjid ini terhalang oleh dinding batu yang ada di sepanjang jalan ini.

Jalur trem listrik dengan tidak ada pemisah dengan jalan untuk pedestrian

Masjid ini dibangun oleh Hüseyin Aga pada tahun 1594. Pada tahun 1834 dilakukan perbaikan oleh Mahmud II. Masjid ini dibangun di luar Kota Istambul dengan penduduk yang masih sangat jarang sekali pada saat dibangun.

Masjid Hüseyin Aga termasuk masjid yang sederhana dibandingkan dengan masjid-masjid lainnya di Kota Istambul. Keberadaan masjid ini tertutup oleh bangunan-bangunan lainnya di sepanjang jalan Istiklal. Terdapat satu menara yang tidak begitu tinggi. Sepertinya bangunan masjid ini sudah merupakan bangunan baru. Pintu dan jendela terbuat dari kayu.

Yang menonjol dari masjid ini yaitu tempat wudu yang ada di halaman masjid. Tempat wudu berbentuk bangunan yang melingkar dengan ada keran air pada dindingnya. Terdapat juga tempat wudu lainnya di pinggir masjid.

Bentuk masjid yang sederhana dibandingkan dengan masjid lainnya di Istambul 


Tempat wudhu di tengah halaman berbentuk lingkaran yang unik


Pada dinding bagian dalam masjid dihiasi keramik. Sekeliling dinding dihiasi dengan kaligrafi yang rumit dan indah. Lantainya juga ditutupi karpet yang indah. Terdapat mihrab kecil tempat imam dan podium dengan tangga dari arah depan.

Mihrab dan podium di depan masjid

Lampu hias di tengah ruangan


Mihrab tempat imam

Podium tempat khotbah

Sekeliling dinding dihiasi dengan kaligrafi yang rumit dan indah


Lantai dua di sekeliling masjid

Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahuakbar
astaghfirullah hal adzim
Maha suci bagi Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah maha besar. Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung

Bandung, 13 Desember 2019

Lihat tulisan sebelumnya:


Komentar

  1. Alhamdulillah... salah satu masjid bersejarah yang dibangun oleh Hüseyin Aga pada tahun 1594. Pada tahun 1834 dilakukan perbaikan oleh Mahmud II.

    BalasHapus

Posting Komentar